PLANETPLANET DI GALAKSI BIMA SAKTI Matahari sebagai bintang dan pusat dari tata surya. Seluruh planet dan benda-benda angkasa lain yang merupakan anggota tata surya mengelilingi matahari sesuai dengan jalurnya masing-masing. Urutan planet pada galaksi kita ( Versi Lama ) : 1. Merkurius 2. Venus 3. Bumi 4. Mars 5. Jupiter/Yupiter 6. Saturnus 7. TEMPOCO, Jakarta - Tim peneliti dari Amerika Serikat dan Cina menemukan bukti potensi keberadaan planet di luar Galaksi Bima Sakti. Jika terbukti benar, eksoplanet--planet di luar sistem tata surya--pertama yang ditemukan di luar galaksi itu akan diberi nama M51-ULS-1b. Barulahpada tahun 1920, Edwin Hubble mengungkapkan bahwa Nebula Andromeda adalah galaksi lain di luar Bima Sakti. Hubble menyimpulkan dari hasil perhitungan jarak Bumi ke Nebula Andromeda. Hasilnya, jarak Andromeda ternyata lebih jauh dari Bima Sakti. Inilah yang menjadi awal mula para ahli mendefinisikan galaksi, terutama Galaksi Bima Sakti. Untuk pertama kalinya, astronom berhasil mengungkap keberadaan planet di luar Galaksi Bima Sakti. Temuan tersebut teridentifikasi berkat Observatorium Sinr-X Chandra NASA.. Temuan ini pun memberi wawasan dalam pencarian eksoplanet (planet di luar Tata Surya) pada jarak yang lebih jauh dari sebelumnya.. Mengutip Phys, Selasa (26/10/2021) planet di luar Galaksi Bima Sakti ini Selamaini, planet-planet asing di luar tata surya kita atau sering disebut planet ekstrasolar selalu ditemukan di dalam bagian galaksi Bima Sakti. Namun, sebuah planet yang baru-baru ini terdeteksi diketahui berada di luar tepian galaksi yang mengorbit sebuah bintang yang tengah sekarat pada jarak 2000 tahun cahaya dari Bumi. Planet tersebut Sejumlahahli astronomi menemukan tanda-tanda keberadaan sebuah planet, yang boleh jadi merupakan planet pertama yang ditemukan di luar Galaksi Bima Sakti. Sejauh ini, hampir 5.000 "exoplanet" Hanyasaja seluruhnya masih ada dalam lingkup galaksi Bima Sakti. Keberadaan planet itu awalnya terdeteksi dengan mengunakan teleskop milik NASA, Chandra X-Ray. Setelah melakukan pengamatan yang dalam di galaksi pusaran atau Messier 51, terdapat indikasi adanya sebuah benda luar angkasa yang bisa diidentifikasi sebagai sebuah planet. GalaksiBima Sakti memiliki nama lain Milky Way Galaxy merupakan tempat planet-planet termasuk bumi berada dengan matahari sebagai pusatnya. Kata "Bima Sakti" sendiri berasal dari bahasa Yunani "Via Lactea" yang berarti susu. Itulah sebabnya nama lain dari galaksi ini adalah Milky Way. BBC Sejumlah ahli astronomi menemukan tanda-tanda keberadaan sebuah planet, yang boleh jadi merupakan planet pertama yang ditemukan di luar Galaksi Bima Sakti. Sejauh ini, hampir 5.000 "exoplanet" (planet-planet yang mengelilingi bintang nan jauh dari Matahari) telah ditemukan, namun semuanya berada di dalam Galaksi Bima Sakti. Paraastronom memperkirakan satu dari lima bintang di Galaksi Bima Sakti memiliki planet yang potensial untuk kehidupan. Planet "layak huni" di Galaksi Bima Sakti - BBC News Indonesia BBC News HtI76. - Penemuan planet baru mungkin bukanlah hal yang terlalu istimewa. Namun, kali ini planet-planet yang ditemukan oleh para astrofisikawan istimewa karena berada di luar galaksi Bima Sakti. Sebelumnya, planet-planet yang terdeteksi hanya berada di dalam galaksi Bima Sakti. "Kami sangat gembira dengan penemuan ini, ini adalah pertama kalinya seseorang menemukan planet di luar galaksi kita," ungkap Profesor Xinyu Dai, seorang astrofisikawan di University of Oklahoma dikutip dari The Independent, Minggu 04/02/2018. Temuan yang dipublikasikan dalam The Astrophysical Journal ini dilakukan dengan menggunakan teknik yang disebut microlensing. Teknik ini memanfaatkan kecerahan benda langit yang jauh seperti bintang dan quasar inti galaksi. Teknik microlensing ini merupakan satu-satunya metode yang dikenal mampu mengidentifikasi planet pada jarak seperti itu. Dengan teknik ini pula, para ilmuwan bisa mengidentifikasi sekelompok dunia yang jauh hanya dengan menggunakan data dari Observatorium X-ray Chandra miliki NASA. "Ini adalah contih seberapa kuat teknik analisis microlensing extraglactic di luar galaksi Bima Sakti," ujar Dr Eduardo Guerras, rekan Dai dalam temuan ini. Planet yang baru ditemukan ini diperkirakan memiliki ukuran antara sebesar bulan hingga sebesar Jupiter. Selain itu, jarak galaksinya kira-kira 3,8 miliar tahun cahaya dari Bima Sakti. "Galaksi ini terletak 3,8 miliar tahun cahaya jauhnya, dan tidak ada kemungkinan untuk mengamati planet-planet ini secara langsung, bahkan dengan teleskop terbaik yang bisa dibayangkan dalam skenario fiksi ilmiah," kata Guerras. "Namun demikian, kami bisa mempelajarinya, mengungkap kehadiran mereka dan bahkan memiliki gagasan tentang ukuran massa mereka. Ilmunya sangat keren," imbuhnya. Microlensing adalah efek astronomi di mana cahaya yang berasal dari bintang jauh atau quasar dibelokkan oleh gravitasi benda perantara seperti bintang lain atau lubang hitam jika dilihat dari bumi. Jika sumber cahaya diposisikan persis di belakang perantara, obyek itu akan bertindak sebagai "lensa". Selanjutnya, lensa tersebut membuat cakram cahaya saat sinar dari sumber tersebut melewati semua sisi. Kecerahan cakram ini dipengaruhi oleh adanya planet di dekat bintang lensa. Inilah kemudian yang digunakan untuk menentukan keberadaan planet tersebut yang seharusnya terlalu jauh untuk dikenali. Efek ini telah diprediksi oleh teori relativitas Einstein. Karenanya, cakram cahaya ini juga dikenal sebagai "cakram Einstein". Dalam laporannya, Profesor Dai dan Dr Guerras menyebut bahwa mereka menggunakan teleskop untuk mempelajari sifat mikrolensing emisi latar belakang quasar. Itu kemudian mereka gunakan untuk membuat pengukuran yang diidentifikasi sebagai bukti planet-planet di luar galaksi tersebut. "Planet-planet kecil ini adalah kandidat terbaik dari kekhasan yang kami amati dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik microlensing," kata Profesor Dai. "Kami menganalisis frekuensi tinggi yang khas dengan memodelkan data untuk menentukan massa," tutupnya. */ Home Ruang Angkasa Selasa, 26 Oktober 2021 - 1500 WIBloading... Planet pertama di luar galaksi Bima Sakti akhirnya ditemukan dengan menggunakan Chandra X-Ray milik NASA. Foto/IST A A A JAKARTA - Pencarian planet di luar galaksi Bima Sakti akhirnya mulai menemukan jawaban. Baru-baru ini peneliti dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, Amerika Serikat berhasil mendeteksi sebuah planet yang ada di galaksi Pusaran atau Whirlpool. Penemuan itu merupakan penantian panjang mengingat saat ini peneliti dan NASA berupaya keras menemukan keberadaan planet di luar galaksi Bima Sakti . Dalam upaya itu sudah exoplanet berhasil diidentikasi. Hanya saja seluruhnya masih ada dalam lingkup galaksi Bima Sakti. Keberadaan planet itu awalnya terdeteksi dengan mengunakan teleskop milik NASA, Chandra X-Ray. Setelah melakukan pengamatan yang dalam di galaksi pusaran atau Messier 51, terdapat indikasi adanya sebuah benda luar angkasa yang bisa diidentifikasi sebagai sebuah planet. Disebutkan BBC dari penemuan itu diperkirakan planet tersebut memiliki ukuran yang sama dengan Saturnus. Baca Juga Menurut Dr Rossane Di Stefano dari Harvard-Smithsonian Center for Astrophysics di Cambridge, Amerika Serikat penemuan itu merupakan progress yang sangat diharapkan. Apalagi metode yang mereka gunakan dalam menemukan keberadaan planet itu sudah berhasil menemukan banyak exoplanet yang ada di Bima Sakti. Upaya penemuan planet baru itu memang bergantung pada teleskop Chandra X-Ray. Diketahui Chandra X-Ray merupakan satu dari empat observatorium besar milik NASA selain Hubble, Compton dan Spitzer. Chandra X-Ray berbeda karena mengandalkan sinar X untuk mendeteksi keberadaan benda-benda luar angkasa. Baca Juga Keberadaan planet yang ditemukan tim Dr Rosanne Di Stefano ditandai dari penurunan kecerahan sinar X yang ditangkap dari sebuah objek. Diketahui objek di luar angkasa biasanya berisi bintang neutron atau lubang hitam yang biasanya mengeluarkan sinar X. Keberadaan planet yang ada di bintang neutron atau lubang hitam itu akan sedikit menghalangi pancaran sinar X dari bintang neutron atau lubang hitam. Dari situah keberadaan planet yang ukurannya seperti Saturnus itu ditemukan. "Ini cara yang unik dan sangat cocok untuk menemukan planet dengan menggunakan sinar X," ujar Dr Rossane Di Stefano. Di saat yang bersamaan dia juga mengatakan temuan ini sangat terbuka untuk dikritisi dan dikuatkan dengan data-data yang lain. "Kami sadar kami membuat klaim yang perlu dipertanggungjawabkan. Untuk itu kami meminta bantuan astronom lain untuk melihat temuan ini dengan baik," terang Julian Berndts dari Princeton University, New Jersey, Amerika Serikat. "Kami sangat yakin argumen kami sangat kuat dan ini merupakan sebuah proses kerja dari sebuah kegiatan ilmiah," sambungnya. wsb planet bima sakti galaksi tata surya Baca Berita Terkait Lainnya Berita Terkini More 20 menit yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 6 jam yang lalu WASHINGTON - Tim peneliti dari AS dan China yakin mereka telah menemukan planet pertama di luar galaksi kita. Ilmuwan menyebut planet itu sangat Bima Sakti sangat besar, diperkirakan menampung lebih dari 100 miliar bintang, dan berukuran sekitar 100 ribu tahun cahaya. Dengan kata lain, dibutuhkan seberkas cahaya 100 ribu tahun untuk melintasi galaksi, dan pesawat ulang-alik tercepat yang pernah kita bangun hanya mencapai kecepatan puncak sekitar 3 persen kecepatan cahaya. Galaksi Andromeda, tetangga Bima Sakti , dua kali lebih besar dari Bimasakti. Galaksi terbesar yang kita ketahui IC 1101 berukuran 50 kali ukuran Bimasakti dan sekitar kali lebih di ZME Science, Kamis 1/10 disebtkan, kandidat planet baru terletak pada jarak 23 juta tahun cahaya, di Galaksi Whirlpool M51, relatif dekat dengan Ursa Major. Biasanya, tidak mungkin mengidentifikasi planet sejauh ini, tetapi para peneliti memanfaatkan keadaan yang jarang terjadi. Objek tersebut terletak pada sistem biner yang memiliki lubang hitam atau bintang neutron masif di tengahnya. Objek ini menghisap bintang di dekatnya, dan dalam prosesnya, memancarkan sinyal sinar-X yang sangat besar yang menarik perhatian para sinar-X seperti ini jarang ditemukan di langit malam, sehingga dijadikan sebagai observasi yang menarik. Sinyal sinar-X juga kebetulan sangat kecil, sangat kecil bahkan objek yang relatif kecil yang lewat di depannya akan memblokirnya untuk sementara. Inilah yang telah diamati oleh para peneliti."Ini adalah kandidat pertama untuk sebuah planet di galaksi luar," catat para peneliti dalam studi tersebut. Jika sudah dikonfirmasi, planet tersebut akan disebut M tampaknya ada planet yang lewat di antara sumber sinar-X ini dan Bumi, menciptakan fenomena tipe gerhana. Para peneliti tidak begitu yakin bahwa itu adalah sebuah planet karena terlalu jauh untuk mengamatinya secara langsung, tetapi mereka telah mengesampingkan semua kemungkinan yang waktu lama sebelum kita dapat mengonfirmasi temuan ini. Tetapi untuk saat ini, aman untuk mengatakan bahwa dari ribuan kandidat planet yang kita temukan, kita juga memiliki satu planet di luar galaksi, dan itu cukup mengagumkan.