MbahKholil Bangkalan bisa berada di dua tempat dalam waktu yang sama. Kesaktian lain dari Kiai Kholil Bangkalan Madura adalah kemampuannya membelah diri. Dia bisa berada di beberapa tempat dalam waktu bersamaan. Pernah ada peristiwa ajaib saat beliau mengajar di pesantren. Saat berceramah, Mbah Kholil melakukan sesuatu yang tak terpantau mata. Menghargaikeberagaman karakteristik siswa. Islam holistik adalah. Melatih siswa agar kreatif efektif peka sosial dan percaya diri. Perbedaan ini terletak pada stamina fisik sang tuan rumah orang yang sakit Metastasis dan munculnya kembali kanker adalah akibat dari melemahnya sistem kekebalan tubuh sang tuan rumah. KAJIANAL-QUR`AN DAN TAFSIR DI PERGURUAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM: PERSPEKTIF INTEGRASI ILMU DAN BERBAGAI WACANA PENDEKATAN. Buku (Yogyakarta: Zahir), 2020. Wardani Wardani. Download Download PDF. Full PDF Package Download KESINAMBUNGAN DAN PERUBAHAN DALAM PEMIKIRAN KONTEMPORER TENTANG ASBÂB AL-NUZÛL: Studi Pemikiran Muhammad Syahrûr dan Katafilsafat disebut the mother of science, induk dari ilmu pengetahuan. Menurut Will Durant, filsafat diperumpamakan pasukan marinir yang merebut pantai untuk pendaratan pasukan infantri. Pasukan infantri tersebut adalah ilmu pengetahuan. Setelah itu ilmulah yang merambah hutan, membelah gunung, menyelami lautan, dan seterusnya. DalamKBBI, akhlak berarti budi pekerti atau kelakuan. 1.2 Ilmu dalam Islam. Islam adalah agama yang mengutamakan sebuah ilmu. Dalam islam diwajibkan untuk semua individu muslim untuk menuntut ilmu. Selain belajar ilmu-ilmu yang bermaktub Al-Qur'an dan sunnah seorang muslim juga dianjurkan untuk memplajari ilmu yang bersifat kejadian alam Artinya manusia berdosa jika meninggalkan usaha dalam mendapatkan ilmu itu. Sebaliknya, jika usaha sudah dilakukan, sementara ilmu itu tidak juga dapat dikuasai, maka orang tersebut sudah terhindar dari kesalahan, sebab yang wajib adalah menuntut ilmu, bukan mendapatkannya. Adapun mendapatkan ilmu, semata-mata hanyalah karunia Allah saja. Seltunggal yang dikenal sebagai "zigot" dalam ilmu biologi ini akan segera berkembang biak dengan membelah diri hingga akhirnya menjadi "segumpal daging". Tentu saja hal ini hanya dapat dilihat oleh manusia dengan bantuan mikroskop. dan jangan dikira prosesnya simpel dan mudah. prosesnya kompleks dan kritis di setiap proses HakikatManusia Menurut Islam. 1. Pandangan Saintis. Membahas tentang bio manusia berarti pula membahas asal usul hidup manusia. Membahas asal usul manusia berarti membahas awal kejadiannya. Tentang asal-usul kejadian manusia yang pertama, ada tiga teori yaitu: a. Teori Evolusi. Teori ini dikemukakan oleh seorang sarjana Perancis J.B. de KajianIslam tentang bela diri yang pertama kami mulai dari hukum Islam mengenai bela diri. Perlu sobat ketahui bahwa dalam Islam sendiri melakukan olahraga bela diri ini hukumnya mubah. Mubah sendiri memiliki artian bahwa sesuatu yang dilakukannya boleh dalam Islam bahkan termasuk hal yang dianjurkan namun tidak ada jaminan pahala bagi yang melakukannya. HukumBelajar Bela Diri Menurut Ajaran Agama Islam. Beladiri adalah salah satu olahraga yang menyehatkan, bermanfaat untuk melindungi diri, serta menyenangkan. Di era globalisasi sekarang ini, pengaruh negara lain juga merambah dibidang ini karena makin banyaknya jenis ilmu beladiri yang dikenal seperti taekwondo, taichi dan juga karate. POrnPaq. Jakarta - Dalam bahasa, ilmu berasal dari aksara Arab yang memiliki makna mengetahui. Dilansir dalam buku berjudul "Agar Menuntut Ilmu Jadi Mudah" oleh Abdul Hamid M Djamil, Lc, Menurut Muslim A. Kadit, "Ilmu merupakan kumpulan sistematis sejumlah pengetahuan tentang alam semesta yang diperoleh melalui kegiatan berpikir."Sedangkan itu, Ziauddin Sardar mendefinisikan ilmu dengan, "Cara mempelajari alam secara objektif dan sistematis serta ilmu merupakan suatu aktivitas manusia."Ilmu pengetahuan baik secara khusus ilmu agama maupun ilmu pengetahuan secara umum merupakan bagian dari ciri khas Abu Hurairah berkata Rasulullah SAW bersabda "Apabila manusia itu meninggal dunia maka terputuslah segala amalnya kecuali tiga sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat atau anak saleh yang mendoakan kepadanya." HR. Muslim.Ilmu bermanfaat yang dimaksud dalam hadits di atas adalah seseorang yang mengajarkan ilmu kepada orang lain, lalu mengamalkan atau diajarkan lagi kepada orang lain sehingga ia akan mendapat pahala seperti orang yang mengamalkannya meskipun yang mengajarkan telah meninggal dalam buku "Hadis Tarbawi, Hadis-hadis Pendidikan" oleh Dr. H. Abdul Majid Khon, ilmu pengetahuan yang bermanfaat adalah segala ilmu yang bisa memberikan manfaat kepada orang lain dan dapat menambah ketakwaan mereka kepada Allah Mencari Ilmu Ilmu memiliki kedudukan, Abdul Qadir'Isa dalam bukunya "Haqaaiqu At-Tasawuf" menyebutkan hukum mencari ilmu dapat dibagikan dalam tiga kategori yakni wajib, sunah dan ulama mengklasifikasikan ilmu yang wajib dan dibagi dalam dua bagian yaitu wajib'ain dan wajib kifayah1. Wajib 'AinMenuntut ilmu disebut wajib 'Ain adalah sebuah perintah wajib yang ditunjukan kepada setiap individu. Ilmu yang diperintahkan dengan perintah wajib 'ain adalah ilmu-ilmu yang harus dipelajari oleh setiap orang Islam, yang jika tidak dipelajari, hukumnya satu ilmu yang wajib dipelajari adalah Ilmu Tauhid. Ilmu Tauhid adalah ilmu yang membahas tentang eksistensi ketuhanan, kenabian dan alam gaib. Imu Fikih yaitu ilmu yang mengupas tata cara beribadah. Sedangkan ilmu Tasawuf yaitu ilmu yang menjelaskan cara menjaga amal ibadah agar tidak Wajib KifayahWajib Kifayah adalah sebuah perintah wajib yang ditujukan kepada sebuah kelompok. Ilmu yang wajib kifayah dipelajari adalah ilmu yang berfungsi untuk kesejahteraan manusia. Seperti meneladani Ilmu Fikih agar bisa mengajari orang lain, mempelajari Ilmu Hadis, Ilmu Tafsir, Ilmu Bahasa Arab, Ilmu Fikih, Ilmu Hitung, Ilmu Kedokteran, Ilmu Kontraktor, Ilmu Biologi hingga Ilmu Pertanian yang semuanya berfungsi untuk kepentingan masyarakat merupakan sebuah perintah yang ditujukan kepada seluruh umat Islam. Di antara ilmu yang hukumnya sunah untuk dipelajari antara lain ilmu untuk mengetahui fadhailul 'amal tingkatan amalan, ilmu untuk mengetahui ibadah sunah dan ilmu untuk mengetahui perkara-perkara yang makruh dalam adalah sebuah perintah untuk meninggalkan sesuatu. Ilmu yang dilarang dengan tegas haram untuk dipelajari adalah ilmu-ilmu yang kegunaannya untuk merusak atau mengganggu kehidupan orang lain seperti ilmu sihir, ilmu mantra dan ilmu-ilmu yang bertujuan untuk merusak agama dalam Universitas Islam Indonesia, Dosen FTI UII, Ustaz Kholid Haryono, menyampaikan bahwa segala urusan yang ada di dunia harus diniatkan untuk ibadah. "Tidak ada urusan dunia semuanya adalah urusan akhirat, apapun amal kita pilihannya adalah ibadah," jelas Ustaz satu bentuk ibadah adalah menuntut ilmu. Islam akan meninggikan derajat orang yang berilmu. Allah SWT berfirman dalam Surat Al Mujadilah ayat 11يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قِيْلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوْا فِى الْمَجٰلِسِ فَافْسَحُوْا يَفْسَحِ اللّٰهُ لَكُمْۚ وَاِذَا قِيْلَ انْشُزُوْا فَانْشُزُوْا يَرْفَعِ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْۙ وَالَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَ دَرَجٰتٍۗ وَاللّٰهُ بِمَا تَعْمَلُوْنَ خَبِيْرٌArtinya "Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu, "Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis, maka lapangkanlah, niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat derajat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang kamu kerjakan.""Barangsiapa menginginkan soal-soal yang berhubungan dengan dunia wajiblah memiliki ilmunya, dan barang siapa ingin selamat dan berbahagia di akhirat wajiblah ia memiliki ilmunya pula dan barang siapa ingin keduanya wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula," jelas Ustaz Kholid dalam laman Universitas Islam Indonesia. Simak Video "Kartini, Islam dan Hadiah Pernikahan Tafsir Al-Qur'an" [GambasVideo 20detik] lus/lus Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Dalam mempelajari ilmu-ilmu keislaman, akan lebih baik jika sebelumnya dapat memahami hakikat, pengertian, serta pentingnya ilmu dalam Islam. Dalam perspektif Islam, ilmu merupakan pengetahuan mendalam hasil dari ijtihad para ulama/mujtahid atas persoalan-persoalan duniawi maupun ukhrawi yang bersumber pada wahyu Allah. Menuntut ilmu dalam islam merupakan salah satu hal terpuji yang wajib bagi setiap insan khususnya umat disebutkan dalam hadis riwayat Ibnu Majah bahwa; "Menuntut ilmu itu hukumnya wajib bagi setiap muslim". HR. Ibnu Majah. Dinilai shahih oleh Syaikh Albani dalam Shahih wa Dha'if Sunan Ibnu Majah no. 224. Selain itu, Allah Swt juga berfirman dalam surat Al - Mujadalah ayat 11Artinya "Allah Swt akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat, dan Allah Swt Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." QS. Al-Mujadalah 11.Dalam hadis serta ayat tersebut diterangkan secara jelas pentingnya menuntut ilmu bagi seorang muslim. Orang yg memiliki pengetahuan tentang akidah, dan ibadah, serta ilmu duniawi yang mumpuni, maka dirinya akan terhindar dari kebodohan. Kedudukan orang berilmu dalam islam berada ditempat mulia yang ditinggikan derajatnya oleh Allah. Disiplin ilmu pengetahuan dalam Islam, semuanya harus menjadikan akidah sebagai asas dasar ilmu tersebut. Kategorisasi utama dari segi kewajiban mencari ilmu adalah pembagian ilmu menjadi fardhu 'ain dan fardhu kifayah. Ilmu fardhu 'ain adalah ilmu yang wajib bagi tiap muslim mengetahuinya. Tujuan ilmu ini untuk menghilangkan kekeliruan iman, dan bisa membedakan antara yang haq dan bathil. Disiplin Ilmu Yang Dipelajari Dalam Islam, meliputi1. Islam untuk disiplin ilmu filsafat2. Islam untuk disiplin ilmu hukum, sosial, dan politik 1 2 3 Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya - Allah berfirman, orang yang menuntut ilmu sama besar pahalanya dengan orang yang sedang jihad fii sabilillah berjuang di jalan Allah.Islam adalah agama yang memuliakan orang berilmu. Derajat orang-orang yang berilmu lebih tinggi dibanding orang yang tak berilmu. Bahkan ayat pertama yang turun kepada Nabi Muhammad Sallahu alaihi wassalam adalah Iqro’ atau artinya bacalah’. Dengan ilmu, seseorang tak mudah sesat dalam kehidupan karena ilmu ibarat cahaya yang akan meneranginya dari gelapnya kebodohan. Orang yang berilmu juga lebih mungkin menggapai cita-cita, keinginan, dan harapan. Menuntut ilmu harus selalu dilakukan sepanjang hidup, walau tidak selalu lewat bangku sekolah. Membaca buku adalah salah satu jalan mendapatkan ilmu. Melihat youtube atau mendengarkan podcast yang membahas tentang ilmu pun bisa dilakukan untuk mencari ilmu. Zaman modern seperti ini, ilmu sangat mudah didapatkan sehingga tak ada lagi alasan untuk enggan belajar. Kewajiban Menuntut Ilmu Tak sedikit ayat Al Qur’an dan hadis Rasulullah Salallahu alaihi wassalam yang menegaskan wajibnya belajar. Bahkan kedudukan orang yang sedang menuntut ilmu disamakan dengan orang yang berjihad. Mengutip dari buku Pendidikan Agama Islam PAI Kelas X, coba simak wahyu pertama yang diturunkan Allah Subhanahu wata’ala untuk Nabi Muhammad Salallahu alaihi wassalam yang artinya berikut ini “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya,” al-Alaq/961-5. Dari ayat tersebut, ada beberapa kata yang menguatkan perintah belajar dan menuntut ilmu yakni 'Bacalah', 'Yang mengajar dengan pena', 'Mengajarkan apa yang tidak diketahui'. Menuntut ilmu tidak dibatasi untuk laki-laki saja, karena wanita pun memiliki hak yang sama dalam mencari ilmu. Semua gender, memiliki kewajiban dan hak karena sama-sama menjadi khalifah atau wakil Allah di muka bumi, sekaligus juga menjadi hamba. Sebagai khalifah, tentu manusia membutuhkan ilmu untuk menegakkan syariat Allah Subhanahu wata’ala. Demikian juga sebagai hamba, membutuhkan ilmu memadai agar bisa jadi hamba abid yang baik. Mustahil bisa menjadi khalifah tanpa ilmu pengetahuan yang cukup untuk mengelola dan merekayasa kehidupan di bumi ini sehingga bisa melaksanakan hukum-hukum Allah. Misalnya, untuk salat saja perlu ilmu mencari kiblat, mencari waktu yang tepat kapan sholat lima waktu dilakukan, juga ilmu membangun masjid yang benar, membangun tempat wudhu yang baik, dan sebagainya. Tak ada pula batasan tempat dan waktu dalam mencari ilmu, bahkan ada ungkapan Arab yang menyebut Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Cina’. Islam juga mengajarkan Menuntut ilmu itu dimulai sejak lahir hingga ke liang lahat’, jadi belajarlah mulai kecil hingga akhir usia. Jangan malu untuk terus belajar walau sudah berumur. Hukum Menuntut Ilmu Adalah? Ilmu seperti apa yang wajib dipelajari oleh umat Islam? Tentu saja bukan ilmu yang tidak bermanfaat bagi kehidupan dunia dan akhiratnya. Ada ilmu yang tidak wajib dipelajari, bahkan haram dan berdosa jika dipelajari. Untuk ilmu yang bermanfaat, maka mempelajarinya akan memberi konsekuensi pahala. Berikut ini hukum menuntut ilmu-ilmu wajib seperti dilansir laman berikut ini Fardu kifayah Hukum fardu kifayah berlaku bagi ilmu yang harus ada di kalangan umat Islam, agar tidak hanya kaum di luar Islam yang menguasai ilmu tersebut. Misalnya ilmu kedokteran, perindustrian, ilmu falaq, ilmu komunikasi, ilmu bahasa, ilmu komputer, ilmu nuklir, dan lainnya. Fardu Ain Hukum tersebut berlaku jika ilmu yang dimaksud tidak boleh ditinggalkan oleh umat Islam dalam segala situasi dan kondisi. Misalnya ilmu agama Islam, ilmu mengenal Allah Subhanahu wata’ala dengan segala sifat-Nya, ilmu tata cara beribadah, dan yang terkait dengan kewajiban sebagai muslim. Keutamaan Orang yang Menuntut Ilmu Pelajar atau orang yang sedang menuntut ilmu, juga guru atau orang yang sedang mengajarkan ilmu, memiliki keutamaan khusus. Mereka ini derajatnya diangkat di sisi Allah Subhanahu wata’ala. Keutamaan bagi golongan ini adalah sebagai berikut Diberi derajat yang lebih tinggiDalilnya “Dan Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” al- Mujadillah/5811 Diberikan pahala yang besar di hari kiamat nantiDalilnya Dari Anas bin Malik ra. Rasulullah saw. bersabda, “Penuntut ilmu adalah penuntut rahmat, dan penuntut ilmu adalah pilar Islam dan akan diberikan pahalanya bersama para nabi.” ad-Dailami. Merupakan sedekah yang paling utamaDalilnya Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah jika seorang muslim mempelajari ilmu dan mengajarkannya kepada saudaranya sesama muslim.” Ibnu Majah. Lebih utama daripada seorang ahli ibadahDalilnya Dari Ali bin Abi Talib ra. Rasulullah saw. bersabda, “Seorang alim yang dapat mengambil manfaat dari ilmunya, lebih baik dari seribu orang ahli ibadah.” ad-Dailami. Lebih utama dari śalat seribu raka’atDalilnya Dari Abu Zarr, Rasulullah saw. bersabda, “Wahai Aba Zarr, kamu pergi mengajarkan ayat dari Kitabullah telah baik bagimu daripada śalat sunnah seratus rakaat, dan pergi mengajarkan satu bab ilmu pengetahuan baik dilaksanakan atau tidak, itu lebih baik daripada śalat seribu rakaat.” Ibnu Majah. Diberikan pahala seperti pahala orang yang sedang berjihad di jalan AllahDalilnya Dari Ibnu Abbas ra. Rasulullah saw. bersabda, “Bepergian ketika pagi dan sore guna menuntut ilmu adalah lebih utama daripada berjihad fi sabilillah.” ad-Dailami. Mendapat naungan malaikat pembawa rahmat dan dimudahkan menuju surgaDalilnya Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda, “Tidaklah sekumpulan orang yang berkumpul di suatu rumah dari rumah-rumah masjid Allah Azza wa Jalla, mereka mempelajari kitab Allah dan mengkaji di antara mereka, melainkan malaikat mengelilingi dan menyelubungi mereka dengan rahmat, dan Allah menyebut mereka di antara orang-orang yang ada di sisi-Nya. Dan tidaklah seorang meniti suatu jalan untuk menuntut ilmu melainkan Allah memudahkan jalan baginya menuju surga,” HR. Muslim dan Ahmad. Dalil kewajiban seorang muslim menuntut ilmu, sehingga tidak semua wajib berjihad, ada pada surah at-Taubah 9122 yang artinya “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi ke medan perang. Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.” Ayat Al-Quran tentang Ilmu Pengetahuan & Kewajiban Menuntut Ilmu dalam Islam Dalil mengenai ilmu pengetahuan dan kewajiban menuntut ilmu tertera dalam banyak ayat Al-Quran, di antaranya adalah sebagai QS. Al-Mujadalah Ayat 11يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قِيلَ لَكُمْ تَفَسَّحُوا فِي الْمَجَالِسِ فَافْسَحُوا يَفْسَحِ اللَّهُ لَكُمْ ۖ وَإِذَا قِيلَ انْشُزُوا فَانْشُزُوا يَرْفَعِ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا مِنْكُمْ وَالَّذِينَ أُوتُوا الْعِلْمَ دَرَجَاتٍ ۚ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌBacaan latinnya "Yā ayyuhallażīna āmanū iżā qīla lakum tafassaḥụ fil-majālisi fafsaḥụ yafsaḥillāhu lakum, wa iżā qīlansyuzụ fansyuzụ yarfa'illāhullażīna āmanụ mingkum wallażīna ụtul-'ilma darajāt, wallāhu bimā ta'malụna khabīr"Artinya "Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu 'Berlapang-lapanglah dalam majelis', lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan 'Berdirilah kamu', berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan," QS. Al-Mujadalah [58] 11.2. QS. Shad Ayat 29كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آيَاتِهِ وَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِBacaan latinnya "Kitābun anzalnāhu ilaika mubārakul liyaddabbarū āyātihī wa liyatażakkara ulul-albāb"Artinya "Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran," QS. Shad [38] 29.3. QS. At-Taubah Ayat 122وَمَا كَانَ الْمُؤْمِنُونَ لِيَنْفِرُوا كَافَّةً ۚ فَلَوْلَا نَفَرَ مِنْ كُلِّ فِرْقَةٍ مِنْهُمْ طَائِفَةٌ لِيَتَفَقَّهُوا فِي الدِّينِ وَلِيُنْذِرُوا قَوْمَهُمْ إِذَا رَجَعُوا إِلَيْهِمْ لَعَلَّهُمْ يَحْذَرُونَBacaan latinnya "Wa mā kānal-mu`minụna liyanfirụ kāffah, falau lā nafara ming kulli firqatim min-hum ṭā`ifatul liyatafaqqahụ fid-dīni wa liyunżirụ qaumahum iżā raja'ū ilaihim la'allahum yaḥżaruun"Artinya "Tidak sepatutnya bagi mukminin itu pergi semuanya ke medan perang. Mengapa tidak pergi dari tiap-tiap golongan di antara mereka beberapa orang untuk memperdalam pengetahuan mereka tentang agama dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali kepadanya, supaya mereka itu dapat menjaga dirinya," QS. At-Taubah [9] 122.Baca juga Mengenal Perilaku Setia Kawan, Kerja Keras & Penyayang dalam Islam Akhlak Terpuji Kepada Diri Sendiri dalam Islam, Apa Saja? Sejarah Pengembaraan Para Ulama Terdahulu untuk Menuntut Ilmu - Pendidikan Kontributor Cicik NovitaPenulis Cicik NovitaEditor Dhita KoesnoPenyelaras Yulaika Ramadhani